Our Story.
Share anything about our laboratorium

Modul 1 Aljabar Boolean




1. Tujuan [kembali]
1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan Peta Karnaugh.


2. Alat dan Bahan [kembali]

2.1 Alat
a.. Jumper
Gambar 1. Jumper

b.Panel DL 2203D 
c.Panel DL 2203C 
d.Panel DL 2203S
Gambar 2. Modul De Lorenzo


2.2 Bahan (proteus) [kembali]

a. IC 7408






b. IC 7404

Gambar 4. IC 7404


c. IC 7432
Gambar 5. IC 7432




b. Power DC

Gambar 6. Power DC

c. Switch (SW-SPDT)

Gambar 7. Switch


d. Logicprobe atau LED
Gambar 8. Logic Probe

3. Dasar Teori [kembali]

Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer.
Hukum al-jabar Boolean
1. Hukum Komutatif
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
 



2. Hukum asosiatif
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
 
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
 



3. Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output Keluarannya.
 




4. Percobaan [kembali]
4.1 Prosedur Percobaan [kembali]
a. Buat rangkaian seperti gambar berikut : Diagram logika dari rangkaian yang menyatakan dua bentuk ekivalen dari fungsi yang telah disederhanakan  ditunjukkan pada gambar dibawah ini  
b. Catat hasil yang didapat tersebut dalam bentuk tabel pada jurnal.  Bandingkan hasil di dapat dengan  persamaaan awal.


4.2 Rangkaian Percobaan [kembali]
 







Gambar 6. Rangkaian Percobaan

4.3 Video [kembali]








Video 1. Penjelasan Percobaan 1 (Proteus)


4.4 Kondisi  [kembali]

1. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=1, A=1, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=1, A= 1, B=1, C’=1.
2. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=1, A=1, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=1.
3. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=1, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 0, D=1, A= 1, B=1, C’=1.

4. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=1, A=0, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=1, A= 1, B=1, C’=0.
5. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=1, A=0, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 0, D=1, A= 1, B=0, C’=1.
6. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=1, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=1.
7. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=0, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=0.
8. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=0, C’=0, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 0, B=0, C’=1.
9. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=1, C’=0, D= 0
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=0
10. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=1, A=1, C’=1, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=1, A= 1, B=1, C’=1.
11. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=0, A=1, C’=0, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 0, D=0, A= 1, B=0, C’=1.
12. Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=1, A=0, C’=0, D= 1
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=0, C’=0.



4.5 Download Files [kembali]
labor eldi labor eldi Author

About



Welcome to the website of Industrial Electronics Laboratory. The Laboratory is located in the Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Andalas University

Find Us

Pageview

Followers