Masa Depan Artificial Intelligence
9:08:00 AM
Manusia
memiliki kecerdasan yang luar biasa sebagai anugerah dari Tuhan. Kecerdasan ini
dimanfaatkan oleh manusia untuk mengembangkan teknologi. Salah satu teknologi
yang berkembang adalah kecerdasan buatan (en: Artificial Intelligence ) atau yang biasa dikenal dengan AI.
Menurut
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein kecerdasan buatan merupakan kemampuan
sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data
tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas
tertentu melalui adaptasi dan fleksibel. Yang mana, sistem seperti itu umumnya
dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
atau komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan oleh
manusia.
Pembahasan
awal mula AI tak bisa lepas dari sosok John McCarthy sebagai ‘bapak AI’. Sejak masa kuliah, ia mulai mengembangkan
ketertarikannya pada mesin yang dapat menirukan cara berpikir manusia. McCarthy
kemudian mendirikan dua lembaga penelitian kecerdasan buatan. Kedua lembaga AI
itu adalah Stanford Artificial
Intelligence Laboratory dan MIT
Artificial Inteligence Laboratory. Di
lembaga-lembaga inilah bermunculan inovasi pengembangan AI yang meliputi bidang
human skill, vision, listening, reasoning
dan movement of limbs. Bahkan Salah satu lembaga yang didirikan itu, Stanford Artificial Intelligence pernah
mendapat bantuan dana dari Pentagon untuk membuat teknologi-teknologi luar
angkasa. (Yasha, 2018)
Manusia belajar dari
pengalaman, contohnya saat mengerjakan soal perhitungan. Semakin sering kita
mengerjakan soal dari yang mudah hingga yang sulit, maka akan semakin pandai.
Cara AI belajar juga kurang lebih sama. Bedanya, jika manusia hanya dapat
mempelajari satu objek dalam satu waktu, maka AI dapat mempelajari banyak hal
dalam satu waktu. Artinya, AI dapat belajar ribuan kali lebih cepat dibanding
manusia (Hapsah, 2019) .
Berdasarkan kemampuan belajarnya,
AI dibagi menjadi 3 tingkatan. Yaitu :
1. Artificial Narrow
Intelligence (Weak
AI)
Weak AI
atau disebut juga kecerdasan buatan lemah. Dikatakan lemah karena kemampuan
belajarnya terbatas pada satu fungsi spesifik yang dirancang perancangnya.
Dalam artian, AI tersebut tidak bisa berkembang secara mandiri selain sang
perancang yang mengembangkannya.Weak AI
banyak kita temui pada zaman sekarang ini, seperti Google Assistant, juga saran
tontonan pada Youtube ataupun saran pada situs perbelanjaan online.
2. Artificial General Intelligence
(Strong AI)
Strong AI
atau disebut juga kecerdasan buatan kuat, merupakan AI yang mampu belajar dan
berpikir tepat seperti manusia. Strong AI
mempunyai kemampuan belajar dan memperbaiki diri secara mandiri tanpa perintah
dari perancangnya. Contohnya AlphaGo seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
AlphaGo adalah program komputer yang dikembangkan oleh Google DeepMind di London untuk memainkan permainan papan Go. Cara kerja AlphaGo pada awalnya diberi lebih dari 100.000 pertandingan Go untuk dipelajari. Setelah AlphaGo belajar mandiri cara bermain Go, maka ia akan bermain melawan dirinya sendiri. Setiap kali ia kalah, ia akan meng-update cara dia bermain. Dan proses itu akan diulang jutaan kali. Pada akhirnya, AlphaGo dapat mengalahkan world champion pemain Go, Lee Sedol asal Korea Selatan.
Gambar 1. Permainan Go teknologi AlphaGo melawan Lee Sedol.
3.
Super
Intelligence
Super Intelligence
merupakan kecerdasan buatan yang jauh lebih cerdas dibanding manusia. AI pada
tingkatan ini memungkinkan memiliki fisik juga seperti manusia, seperti robot humanoid, yang pastinya dengan
kecerdasan yang sangat tinggi. Saat ini, masih memerlukan banyak pengembangan
teknologi untuk mencapai kecerdasan buatan pada tingkatan ini.
Pada tahun 2019 banyak trend AI yang ada di masyarakat,
diantaranya :
AI asisten seperti Google Assistant, Siri, Apple, atau
Alexa milik Amazon. Yang mana teknologi ini mendukung untuk menjadi asisten
sang pengguna,
pengguna hanya perlu memberi perintah dengan suara dan informasi juga akan
diberikan melalui suara, sehingga pengguna tidak perlu membuka ponsel.Tidak
hanya asisten, fitur pencarian pun telah dilengkapi AI, dengan cara kerja yang
sama seperti AI Assistant. Pada perusahaan, digunakan AI untuk rekrutmen karyawan baru karena
proses rekrutmen biasa memakan banyak waktu. Contohnya My Recruiting Assistant yaitu asisten perekrutan dengan chatbot yang memungkinkan komunikasi
dengan kandidat melalui Skype, surat elektronik atau teks, sehingga dapat
mempersingkat waktu dan tetap mendapat karyawan yang tepat. (Ermadi, 2018)
Menurut Stephen Hawking,
seorang fisikawan teoritis asal Inggris, kecerdasan buatan memiliki sisi
positif dan negatif. Pendapat yang sama juga diberikan oleh Sam Harris, begitu
juga Bill Gates. AI pastinya akan sangat berguna di kehidupan mendatang dan
akan lebih memudahkan pekerjaan manusia. Saat manusia membutuhkan waktu
bertahun tahun dalam mencari solusi suatu permasalahan, AI bisa jadi hanya
membutuhkan waktu beberapa jam saja. Yang pastinya akan menghemat waktu dan
tenaga dari manusia itu sendiri. (Yasha, 2018)
Tetapi, mungkinkah kecerdasan buatan itu melukai
perancangnya, sang manusia? Bagaimana caranya kita mengendalikan sesuatu yang
lebih cerdas dari kita?
Pertanyaan tersebut akan selalu muncul sampai
teknologi tersebut diciptakan. Karena kecerdasan buatan akan selalu berkembang
dan terus berkembang sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan bahkan oleh
manusia itu sendiri.
Lantas, bagaimana cara kita mengembangkan sebuah
kecerdasan buatan tanpa kehilangan kendali terhadap kecerdasan tersebut?
Ermadi, A. A. (2018, December 12). Digination.id.
Retrieved from Digination.ID:
http://www.digination.id/read/013019/sst-ini-dia-tren-artificial-intelligence-tahun-2019
Hapsah, A. (Director). (2019). Robot
Lebih Pintar Dari Manusia [Motion Picture].
HujanTandaTanya (Director).
(2017). Kecerdasan Buatan [Motion Picture].
Kaplan, A., & Haenlein, M.
(2019). Siri, Siri, in my hand: Who’s the fairest in the land? On the
interpretations, illustrations, and implications of artificial intelligence.
Business Horizons, 15-25.
Yasha. (2018, july 27). PT
Dewaweb.id. Retrieved from Dewaweb.id:
https://www.dewaweb.com/blog/kecerdasan-buatan/