Mengenal Augmented Reality
7:35:00 AM
Sumber : www.edu.fi.com
Pernahkah
Anda memainkan PokemonGo? Bagaimana bisa Pokemon terlihat nyata di layar smartphone Anda? Inilah teknologi yang
disebut dengan Augmented Reality.
Augmented
Reality atau yang dikenal
dengan AR merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan
secara interaktif dalam waktu nyata, dan
terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu
benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. (Azuma, 1997)
Sejarah tentang AR
dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig,
seorang sinematografer, menciptakan dan mematenkan sebuah simulator yang
disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Hingga
pada tahun 1990 AR dikembangkan untuk melakukan perbaikan pesawat Boeing. Pada
tahun 1992, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR yang disebut
Virtual Fixtures digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan
manfaatnya pada manusia. Pada tahun yang sama Steven Feiner, Blair Maclntyre
dan Dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk
perkembangan Prototype AR. (Arindo, 2019)
Pada tahun 1999, Hirokazu
Kato mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada
tahun 2000 Bruce.H.Thomas mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang
ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Tahun 2008,
Wikitude AR Travel Guide memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi
AR, tahun 2009 Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan
dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah
website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun
yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di
Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone
3GS. (Arindo, 2019)
Perangkat AR membutuhkan alat
masukkan (input device) seperti kamera atau webcam, alat keluaran (output
device) seperti monitor atau Head Mounted Display (HMD), alat pelacak (tracker)
agar benda maya tambahan berupa penanda (marker) yang dihasilkan berjalan secara
real-time dan interaktif walaupun benda nyata yang menjadi induknya
digeser-geser, serta komputer untuk menjalankan program AR. (Arindo, 2019)
Cara kerja AR adalah bekerja
berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Kamera yang
telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah
mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah
marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker
tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan
untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat
sebelumnya. (Arindo, 2019)
Sumber : www.augrealitypedia.com
Seperti VR, AR juga
dikembangkan dalam berbagai bidang. Seperti bidang kedokteran, entertainment, gaming, militer, engineering
design, robotic dan telerobotics, juga consumer design. (Andriyadi, 2010)
References
Andriyadi,
A. (2010, October 20). A.R.T. Retrieved from Belajarar.logspot.com:
http://belajar-ar.blogspot.com/2010/05/sejarah-augmented-reality_28.html
Arindo, A. (2019, January 24). Augmented
Reality Indonesia. Retrieved from Augmentedrealityindonesia.com:
https://augmentedrealityindonesia.com/sejarah-teknologi-ar/
Azuma, R. T. (1997). A Survey Of
Augmented Reality. Teleoperators and Virtual Environments, 355-385.